Senin, 27 April 2015

Hanyut Bersama Ibnu Mas'ud Oleh Ustadz DR Syafiq Reza Basalamah MA

Hanyut Bersama Ibnu Mas'ud, didengar olehku 27 April 2015

Bismillaah

Nama beliau : Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil Abu ‘Abdirrahman Al Hadzali Al Maki Al Muhajiri. Kalau di lihat dari segi jasmani, fisik beliau kecil kedua betisnya dan kurus. Tetapi walaupun kecil Rasulullah saw pernah bersabda tentang hal ini,
diriwayatkan bahwa Rasulullah saw menyuruh Abdullah bin Mas’ud memanjat
sebuah pohon untuk memetik buahnya, ketika para sahabat melihat betis
kakinya mereka tertawa, maka Rasulullah saw bersabda :
"kalian menertawakan betis Ibnu Mas'ud ..., sesungguhnya kedua
betisnya di sisi Allah lebih berat timbangannya dari Gunung UHUD...
"


di riwayat yang lain

“Apa yang kalian
tertawakan? sungguh kaki Abdullah bin Mas’ud lebih berat timbangannya
pada hari kiamat dari siapapun”. (HR. Ahmad, Ibnu Sa’ad dan Abu Na’im)

Beliau termasuk Assabiqunal Awwalun, orang ke 6 yang masuk agama Islam pertama kali.

Tahukah kita luas gunung uhud?? Panjangnya 9 km dan lebarnya 3 km... subhanalloh...

Ringkasan faidah dari kajian ini adalah :
1. Orang-orang akan terus berada dalam kebaikan selama ia mengambil dan
menuntut ilmu dari para ulama. --> Jangan asal ikut-ikutan, harus
banyak bertanya pada ahlinya.

2. Bacalah Alqur'an seperti kesenangan Ibnu Mas'ud kepada Alqur'an hingga kakinya lebih berat timbangannya daripada gunung Uhud.

من سره أن يقرأ القرآن غضا طريا كما أنزل فليقرأه على قراءة ابن أم عبد


“Barangsiapa yang senang untuk
membaca Al-Qur’an sebagaimana turunnya maka hendaknya ia membaca sesuai
dengan qiro’ahnya (bacaannya) Ibnu Ummi ‘Abdin (yaitu Ibnu Mas’ud)


3. Seorang yang mencukupkan diri dengan sunnah lebih baik daripada seorang ynag menambah-nambah dengan bid'ah.

أوصيكم بتقوى الله والسمع
والطاعة وإن عبدا حبشيا ، فإنه من يعش منكم بعدي فسيرى اختلافا كثيرا ،
فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء المهديين الراشدين تمسكوا بها ، وعضوا عليها
بًالنواجذ ، وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة


Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah, juga
agar mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun ia budak Habasyah.
Karena barangsiapa yang hidup sepeninggalku nanti akan melihat banyak
perselisihan. Maka hendaknya kalian berpegang pada sunnah-ku dan sunnah
Khulafa Ar Rasyidin yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Peganglah
dengan erat-erat, gigitlah dengan gigi geraham. Dan hendaknya kalian
menjauhi perkara yang diada-adakan, karena yang diada-adakan dalam agama
itu bid’ah dan semua bid’ah itu sesat
” (HR. Abu Daud, 4607, dishahihkan Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah 2735

--> Jika nabi tidak mengamalkannya, para sahabatpun tidak mengamalkannya,
lantas untuk apa kita mengamalkan apa yang tidak dicontohkan.


4. “Sesungguhnya kalian sekarang ini berada di masa para ulamanya masih
banyak dan tukang ceramahnya sedikit. Dan akan datang suatu masa setelah
kalian dimana tukang ceramahnya banyak namun ulamanya amat sedikit.”
(lihat Qowa’id fi at-Ta’amul ma’al ‘Ulama, hal. 40)


5. Belajarlah dan tuntutlah ilmu sebelum ilmu sebelum ilmu itu dicabut,
dan dicabutnya ilmu dikarenakan perginya orang-orang yang berilmu.

6. Janganlah menjadi orang-orang yang berlebih-lebihan.

7. Jadilah engkau orang yang 'alim, jika tidak mampu jadilah orang yang
kedua yaitu muta'alim, jika tidak jadilah yang ke-3 yaitu musta'mi,
janganlah kalian menjai orang-orang yang terlaknat karena terlena akan
dunia.

8. ingatlah 2 kalimat ini.


كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ
عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ، حَبِيْبَتَانِ إِلَى
الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ




“Ada dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, tetapi berat
dalam timbangan (pada hari Kiamat), dan dicintai oleh ar-Rahman (Allah
Yang Maha Pengasih): Subhaanallohi wa bihamdihi dan Subhanallohil ‘Azhim.”
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6406, 6682, dan Muslim, 2694).


9. Jika mendengar atau membaca kalimat ini, maka dengarkanlah dan fahamilah, karena itu adalah kabar gembira ataupun peringatan.

إذا سمعت ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا﴾ فأرعها سمعك، فإنها خير تؤمر به، أو شر تنهى عنه

“Jika engkau mendengar firman Alllah
((Wahai orang-orang yang beriman)) maka pasanglah telingamu karena
akan datang ayat kebaikan yang engkau diperintahkan untuk
melaksanakannya atau kejelekan yang engkau dilarang darinya
.

10.
Jangan merasa diri ini lebih baik, belajarlah dari para sahabat, begitu
mulia tetapi tetap merasa takut akan Alloh akan apa yang telah
dilakukan.

لو تعلمون ذنوبي ما وطئ عقبي اثنان،
ولحثيتم التراب على رأسي، ولوددت أن الله غفر لي ذنبا من ذنوبي، وأني دعيت
عبد الله بن روثة. أخرجه الحاكم وغيره.

((Kalau kalian mengetahui
dosa-dosaku maka tidak akan ada dua orang yang berjalan di belakangku
dan sungguh kalian akan melemparkan tanah di atas kepalaku, dan aku
berangan-angan Allah mengampuni satu dosa dari dosa-dosaku dan aku
dipanggil Abdullah bin Kotoran)).
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan yang lainnya.