Senin, 19 Oktober 2015

Kartu Undangan

Bismillaah...
Parno Kartu Undangan...

Huaaaafffffhht...
Memelas dada dan bernafas berat...
Membungkam bibir dan bergetar tangan...
Merintih hati, mengasihani diri dan tercubit sadar...
Hei!!! kamu kapan???!!! teriak bayanganku dan teman yang lebih muda dariku!
Geregetttt!! rasanya ingin ku tendang sana, masuk ke gawang dan teriakan dia puas!!
Yah, itu reaksi pertama ketika namaku tertera dalam kartu undangan.
"Nina Tarmila di Tempat"

Ketika sepantaranku, lebih muda dariku, teman-teman sekolahku, rekan kerjaku, tetanggaku,
adik sepupu, teman kajian, teman FB-an, dannnnn orang di pinggir jalan yang sedang hajatan yang terlihat dalam pandangan.
Mereka menikah dengan laki-laki yang menginginkan mereka,
itu sesuatu rasanya..

Ya Alloh, hati ini begitu rapuh...
Ingin menangis, kapan giliranku?? kapan aku dilamar? kapan aku dinikahi?
kapan aku merasakan proses indah itu?
kapan aku dibimbing oleh seorang yang bernama suami?
kapan aku dinafkahi oleh orang yang mau menjadi tulang punggungku?
kapan aku menjadi tulang rusuknya?
bahkan, hati ini menjerit dan iri ketika kajian melihat beberapa pasangan muda dan tua.
yang semangat hadir di majlis ilmu bersama, bahkan dengan anak-anak kecilnya..

Yah, itulah hati yang rapuh...
Lantas akupun berlari, semangat dan membela-belakan waktuku untuk kajian.
Pulang kerha di Rabu malam ba'da maghrib di Masjid An Nur Kampus Pramita Karawaci.
Pulang kerja di Sabtu sore ba'da ashar di Yayasan Syihabussunnah Lagoon Citra Raya.
Hari ahad jika ada info kajianpun akan ku laju si mipink ku. yah jika masih dalam jarak binong-bonang-serpong.

Mengapa kajian??, ya itu pelarianku...
Bukan ke puncak gunung teriak bersama awan, karna gak sanggup jalan naik. (kapok ke ciampea)
Bukan ke pantai, menyaut deburan ombak, karna tak tahu jalan juga kalo kepantai.
Bukan ke dufan, naik wahana adrenalin. karna rupanya teriakan itu hanya sesaat lalu kembali sedih.
Bukan, bukan kemana-mana...

Aku butuh teguran
Aku butuh nasihat
Aku butuh tamparan
Aku butuh penyadaran
Aku butuh guru
Aku butuh orang yang mengenalkanku padaNya
Aku butuh cahaya, dan cahaya itu adalah ilmu.
Aku butuh Alloh...

Di kajian, aku kembali diingatkan.
Bahwa semua tertulis sudah pada lauhul mahfudz, kebahagian dan kesedihan.
Rencana ku dan manusia lainnya akan berakhir sesuai rencana dan kehendakNya
Semua usaha manusia, akan kembali pada garis takdirNya.
Qodarullah, itulah mantra ajaib sebagai penenang diriku.

Di kajian, aku kembali diingatkan.
Belajar semakin bersyukur dan ikhlas.
Apa yang baik menurut mata manusia belum tentu baik dimataNya, pun sebaliknya.
Bersyukur bahwa yang gagal itu ta'arufnya, bukan saat pernikahannya.
Bersyukur, bahwa mungkin ini waktunya untuk lebih berbakti kepada orangtua dan menyenangkan mereka.
Bersyukur bahwa masih ada waktu kesendirian.
Ikhlas bahwa diri ini masih harus menjadi tulang punggung keluarga.
Ikhlas bahwa diri ini masih harus mengantar sukses sang adik tercinta.
Ikhlas bahwa Alloh masih menyayangi kesendirianmu.
Ikhlas bahwa ini semua rencana indahNya.
Ikhlas bahwa Alloh sudah siapkan, jadi no worry.
Ikhlas bahwa yakin nanti jodoh itu pasti bertamu.
Dan semua indah di waktu yang tepat menurutNya...

Fashbiir Shobron Jamiilaa...
 

Bumi cinta
6 Muharram 1437 H/19102015
~Nina Bintu Muchtar~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar