Sabtu, 10 Oktober 2015

Mudah dikenali

ALIA Bonang

Pencarian itu tak pernah berakhir,
Tak  ada ujung,
Tak kenal batas,
Hingga ternyata petunjuk itu begitu dekat...

Komplek Alia Bonang,
Entah bagaimana sejarahnya dan asal mulanya...
Yang aku tahu adalah, aku sampai pada daerah itu yang tak jauh dari rumah,
Bermodalkan SMS dari seorang ummahat yang memberikan info kajian...

Helloooo ninaaa, ngakunya tinggal di tangerang tapi banyak daerah yang tidak diketahui...
Ya sindir diriku sendiri...

Ku tanya-tanya pedagang di pinggir jalan,
Ku ikuti saran mereka untuk belok sana belok sini,
Hingga ada tanda ALIA dan ku susuri tanda itu,
Pun ada petunjuk lain, aku mengekor orang yang mudah dikenali...

Siapa yang mudah dikenali itu??
Walau tak tahu wajah dan nama, mereka begitu mudah dikenali.
Dikenali dengan pakaian yang mencirikan bahwa mereka muslim dan muslimah,
Celana cingkrang, koko, gamis dan pakaian yang menutupi aurat mereka...
Pakaian sederhana dan kerudung lebar mereka...
"Tuh ka nina... ikutin mereka aja." seru adik kecilku, walau faktanya ia bertubuh lebih besar dariku...
Ya bahkan seorang yang belum belajar tentang bagaimana pakaian yang sesuai sunnah pun dengan mudahnya mengenali.
Karena itulah identitas muslim sejati...

Sepertinya ku semakin dekat dengan ALIA,
Memasuki atmosfir yang berbeda...
Walau bentuk bangunan sama seperti komplek perumahan lainnya,
Ada hal yang membuatnya terasa berbeda...
Ku melihat beberapa toko herbal dan toko pakaian sunnah,
Pun dengan penduduknya yang seliweran dengan pakaian itu tadi...

Wanita- wanita yang menutup aurat sempurna, dengan kerudung lebar mereka dengan semangat bergerak,
Ada mengayuh sepeda, ada yang mengendarai motor, ada yang berjalan kaki, menuju ke arah yang sama...
Indahnya, seperti romobongan orang-orang yang akan melaksanakan sholat ied...
Ada anak-anak kecil yang begitu nyaman dengan pakaian mereka, maasyaa' Alloh.
Berlari-lari kecil menggandeng tangan ibu  mereka...
Dan indahnya wanita-wanita bercadar, walau tak terlihat wajah dan bibir mereka,
Tetapi dengan gerakan mata dan alis mampu menggambarkan senyuman mereka ketika kita melihat dan menyapa mereka...
Maasyaa' Alloh...

Ya memang benar, sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah...
Perhiasan indah letaknya tersembunyi, pun jika terlihat tak sembarang orang yang mampu menikmati keindahannya...
Ya benar kata anonim,
Bidadari tetaplah bidadari, meskipun ia tersembunyi...
Alhamdulillaah... nikmat berpakaian syar'i.

Tiba ku di ALIA
Ternyata ALIA adalah sekolah Islam yang bermanhaj salafushsholih,
Paradigma masyarakat bahwa salafi itu kolot, identik dengan jadul dan tempo dulu.
Sehingga banyak masyarakat yang lebih ingin sekolah di pondok modern ketimbang pondokan salaf,
Ternyata lagi-lagi salah kaprah akan pengertian salaf itu sendiri.
Karena disini, di ALIA ketika ku tiba mengayuh gas pada motorku..
ALIA terasa begitu modern, saat memasuki gerbang sudah ada masjid tanpa dinding dan diatasnya ada aula yang hanya disangga dengan pilar-pilar tiang,
Masjid dikhususkan untuk ikhwan dan aula untuk akhwat,
Bukan masjid yang berada dipojokan atau tersudutkan,
Tapi masjid yang ditampakkan untuk pengingat, bahwa inilah pondasi islam.
Masjid tesebut bernama Masjid Imam Asy Syafi'i.

Rupanya di ALIA ada 2 gerbang, gerbang depan masjid dan satu gerbang untuk masuk ke dalam area sekolah.
Ada beberapa lapangan dan bangunan bertingkat.
Bangunan pelajar akhwat dan ikhwan dibedakan untuk menjaga dari ikhtilat.
Dipinggir lapangan dan area parkir, berdiri stan-stan pedagang.
Barang yang didagang adalah pakaian sunnah, buku-buku sunnah, herbal dan berbagai macam makanan...

Teringat perkataan sepupuku, ketika kajian berikut-berikutnya ku ajak serta.
"oh, rupanya beli baju kaya na, disini yah... abis penasaran belinya dimana"
Dan aku hanya bisa tersenyum mendengarnya,
Syiar dakwah itu mudah, bahkan semudah pakaian yang menempel pada kita.
Tapi bukan berarti bermudah-mudahkan dakwah, apalagi tanpa ilmu.

ALIA seperti menjadi kampung sunnah di hiruk pikuk bonang,
Keberadaan masjid Asy syafi'i pun seperti magnet bagi sekitarnya.
Kajian-kajian rutin tiap pekan dan kajian tematik perbulannya memberikan contoh bahwa ilmu sumber kehidupan,
Panduan hidup yang Alloh ajarkan pada manusi termulia Muhammad sholallohu 'alaihi wasallaam.
Indahnya...
Alhamdulillaah bini'matihi tatimmushshoolihaah...

Semoga Alloh memberkahi para asatidz di ALIA,
Para orang tua dan masyarakat disekitarnya,
hingga rahmat Alloh menyebar pada semesta...

Semoga langkah ini tidak lelah untuk selalu datang di majlis ilmu ALIA,
Semoga jari ini tak pernah henti bertanya jadwal kajian pada panitia,
Semoga dengan amal yang sedikit ini bisa membumbung tinggi menggapai syurga..

~nina bintu muchtar~
diselesaikan pada 26 Dzulhijah 1437 H.

@bumi cinta 10102015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar